REQUIEM

Requiem aeternam dona eis, Domine..

Et lux perpetua luceat eis.

Te decet hymnus Deus, in Sion,

et tibi reddetur votum in Ierusalem.

Exaudi orationem meam,

ad te omnis caro veniet.

Requiem aeternam dona eis, Domine,

et lux perpetua luceat eis.

Lirik lagu Requiem itu kerap dinyanyikan saat kerabat Katolik dipanggil Tuhan. Sebagai lagu yang mengingatkan akan keabadian, menjadi pengingat manusia yang masih berziarah di dunia. Berziarah ke peristirahatan abadi, menjadi pengingat untuk merefleksikan kehidupan yang merupakan anugerah sang Pencipta.

Umat Katolik juga kerap menyanyikan lagu Puji Syukur 712, “Tuhan Berikanlah”. Sebuah lagu yang memberi pengingat diri akan saudara yang telah tiada. Kala yang hidup mengantar kerabat yang tiada, kehidupan hanya diubah…

Tuhan berikanlah, abadi dan tenang bagi yang wafat.

Beri pengampunan segala dosanya, karna maha murah KasihMu Allah.

Kami berimankan Sabda Putra, Aku kebangkitan dan kehidupan.

Barangsiapalah percaya kan Daku, ia akan hidup untuk slamanya.

Kami menantikan saat itu, maut akan lenyap, diganti hidup.

Semoga kami kelak, memandang wajahMu, disinari terang dalam rumahMu..

Lagu kematian, bukan untuk menjadikan manusia putus asa melainkan bisa menjadi refleksi untuk memaknai kehidupan. Mengunjungi orangtua, kerabat yang telah meninggal, mengunjunginya di makam jadi pengingat untuk menuju keabadian.

Mengunjungi keluarga yang telah tiada menjadi pengingat masa lalu, masa kini dan masa depan.

Categories: Kisah Kisahku | Tag: , , , , , , | 2 Komentar

Navigasi pos

2 thoughts on “REQUIEM

  1. Kontemplatif kali ini tulisannya Mas Hendrik.

    • Secara kebetulan sebelum menulis ada kawan yang sempat bilang cobalah untuk menulis sesuatu yang kontemplatif, meditatif karena tidak hanya menampilkan peristiwa. Pas jalan jalan ke makam leluhur jadi ingat dunia ini hanya persinggahan…jadilah tulisan ini..sekaligus refleksi bagi diri sendiri mas

Tinggalkan komentar

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.