Posts Tagged With: Alam

Menunggu Mekar

Bunga Wijaya Kusuma memiliki ciri unik mekar pada malam hari. Wangi, harum semerbak dengan ciri khas putih bersih menjadikan bunga ini pilihan pecinta bunga. Menunggu mekar bunga Wijaya Kusuma jadi alternatif sebagian orang yang percaya akan keberuntungan. Bunga ini hasil tanaman di depan rumah yang mekar sejak Senin malam 18 Juli 2022 dan masih segar hingga pagi 19 Juli 2022

Categories: Kisah Kisahku | Tag: , , , | Tinggalkan komentar

Sumbersari Kala Senja

Senja dengan mega mega di ufuk Barat kerap jadi lebih syahdu kala semburat cahaya sang Surya berpadu sebelum turun ke peraduan. Senja lebih dikenal generasi millenial dengan sunset, sejatinya adalah fajar menyingsing dibelahan bumi lain. Menemani sang surya turun ke peraduan kerap dilakukan pada tepi pantai. Namun Sumbersari, Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan jadi salah satu spot dengan view unik untuk dinikmati.

Merefleksikan senja adalah kontemplasi memandang hidup yang terus berputar, pagi berganti siang, petang hilang berselimutkan malam hingga fajar menyingsing. Nothing new under the sky, semua tidak ada yang baru dan akan kembali kepada keabadian. Langit yang baru dan bumi yang baru dijanjikan olehNya meski bumi kekinian tetap harus dicintai.

Memandang sang mentari yang hilang di ufuk barat, menjadi refleksi akan kesetiaan sang surya. Salam sang maha surya, terima hormatku..senja yang masih bisa dinikmati menjadi anugerah di Sumbersari. Kombinasi antara keheningan dan kebisingan yang teredam oleh hamparan padi, jagung dan rumput menghijau. Sumbersari, memadukan senja dan fajar pemberi kehidupan.

Keindahan tersaji menjadi refleksi di Sumbersari, hadirkan keheningan nan lestari sebagi bagian negeri yang bestari.

Baca lebih lanjut

Categories: Kisah Kisahku | Tag: , , , , , | Tinggalkan komentar

Sumbersari Kala Pagi

Fajar menyingsing jadi penghangat kala sinarnya menyebar di penjuru bumi salah satunya sudut Sumbersari, Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan. Dipenggal oleh liukan ular beton Tol Trans Sumatera, dusun kecil di kaki Gunung Rajabasa itu terlihat merona kala pagi. Sawah yang menghijau berpadu dengan suasana semilir angin kala pagi diselingi suara kicau burung bak lagu Gombloh, Lestari Alamku.

Paduan sawah menghijau yang kerap sunyi dengan aliran sungai Way Asahan, kini berpadu dengan deru kuda besi. Anugerah alam kala fajar masih jadi sajian yang bisa dinikmati di Sumbersari. Sumber air sungai yang lestari, pepohonan menghijau tetap jadi warisan yang dipertahankan bagi bumi. Tanah, air yang memberi kehidupan untuk masa depan semakin indah degan tetap menjaga kelestariannya.

Menjaga Sumbersari tetap hijau, tetap lestari dan penuh dengan pepohonan. Berdampingan dengan kemajuan peradaban, tetap menjaga kelestarian. Kelestarian air membuat petani tetap bisa memanen padi.

Menjaga keindahan dan menjaga kelestarian bagi generasi mendatang.

Categories: Kisah Kisahku | Tag: , , , , , , | Tinggalkan komentar

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.